Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan, kondisi
ekonomi makro dalam negeri secara umum dipandang masih stabil. Akan tetapi,
perkembangan beberapa faktor risiko eksternal perlu dicermati.
"Terdapat kenaikan bunga simpanan selama beberapa
pekan terakhir yang mengindikasikan sedikit pengetatan pada kondisi likuiditas.
Perkembangan sejumlah faktor risiko eksternal perlu dicermati karena dapat
berpengaruh bagi kondisi likuiditas," ujar Kepala Eksekutif LPS Fauzi
Ichsan dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (12/1/2017).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Penjaminan
dan Manajemen Risiko LPS Didik Madiyono memaparkan beberapa risiko perekonomian
dan stabilitas sistem keuangan (SSK) yang akan dihadapi pada tahun 2017.
Beberapa faktor eksternal ini dapat berpengaruh pula
kepada Indonesia. Risiko pertama adalah transisi kepemimpinan politik di
beberapa negara utama dunia, termasuk di AS dan beberapa negara kawasan Eropa.
Selain faktor terpilihnya presiden terpilih AS Donald
Trump, beberapa negara juga akan melangsungkan pemilihan umum pada tahun 2017.
"Perancis akan mengadakan pemilu pada April sampai
Juni 2017. Jerman akan mengadakan pemilu pada Februari dan September
2017," ujar Didik.
Selain itu, ada pula faktor risiko berupa dampak
kebijakan bank sentral AS Federal Reserve yang cenderung akan menaikkan suku
bunga.
LPS memprediksi, The Fed akan menaikkan suku bunga acuan
Fed Fund Rate sebanyak dua kali pada tahun 2017 hingga mencapai level 1,25
persen.
Di samping itu, kondisi perekonomian di China juga
dipandang LPS sebagai risiko terhadap perekonomian dan SSK pada tahun 2017.
Risiko dari Negeri Tirai Bambu tersebut mencakup risiko
pada pertumbuhan ekonomi dan respon kebijakan yang diambil.
Dari dalam negeri, risiko yang dipantau adalah inflasi
pada tahun 2017. Didik menyampaikan, risiko inflasi tersebut berasal dari
komponen administered prices atau harga yang diatur pemerintah, yakni terkait
kebijakan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif listrik, harga elpiji, tarif
STNK, dan cukai rokok.
Adapun risiko lainnya adalah terkait likuiditas
perekonomian. Hal ini mencakup NFA atau net foreign asset, level loan to
deposit ratio (LDR) perbankan yang tinggi, dan ekspansi kredit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar