Kalau melihat kembali ke tahun 2016 yang baru saja
berakhir, ada beberapa peristiwa besar yang dampaknya dipandang masih akan
terasa pada tahun 2017.
Sebut saja keluarnya Inggris dari Uni Eropa, terpilihnya
Donald Trump sebagai presiden AS, masalah pengungsi, ketegangan geopolitik,
maupun ancaman terorisme.
Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF)
baru-baru ini menerbitkan laporan bertajuk 2017 Global Risk Report.
Laporan ini memuat berbagai macam risiko yang menguar
pada tahun 2017 dan dampaknya dalam berbagai aspek.
Dalam laporan yang dilansir tahunan berdasar survei
tersebut, sekira 750 pakar menganalisa 30 risiko global dan 13 tren pokok yang
bisa memunculkan interkoneksi risiko satu sama lain.
Dari sisi ekonomi, dampak dari pengangguran dipandang
sebagai salah satu risiko terberat global tahun 2017.
Ini merefleksikan peningkatan polarisasi dan kesenjangan
akibat lemahnya perbaikan ekonomi dan pesatnya perubahan teknologi.
“Meski tren ini disorot pada laporan tahun lalu, namun
(risiko pengangguran) makin buruk dalam setahun terakhir dan berkaitan dengan
tren-tren lainnya seperti ketidakstabilan sosial dan peningkatan populisme,”
tulis WEF seperti dipetik dari laman resminya, Jumat (13/1/2017).
WEF menyatakan, dampak pengangguran maupun kekurangan
lapangan kerja telah membentuk lingkaran besar, sehingga dinobatkan sebagai
risiko teratas terhadap bisnis yang diidentifikasikan dalam laporan.
Adapun risiko lainnya adalah peningkatan maupun penurunan
harga energi secara signifikan.
Naik-turun harga energi bak permainan yoyo mengancam
tekanan ekonomi lebih lanjut, khususnya pada industri-industri ataupun kelompok
konsumen yang sangat bergantung pada energi.
Dengan demikian, faktor risiko ini berada pada peringkat
kedua.
Kemudian, risiko lainnya adalah kekhawatiran mengenai
kemungkinan krisis fiskal.
Ini merefleksikan kecemasan terkait beban utang yang
berlebihan, yang dapat memicu krisis utang maupun krisis likuiditas.
Risiko keempat terhadap bisnis secara global berdasarkan
laporan WEF adalah kegagalan pemerintahan nasional.
Situasi ini bisa berupa kegagalan penegakan hukum,
korupsi, maupun kebuntuan politik.
Para responden dari kawasan Amerika Latin memilih faktor
ini sebagai risiko terbesar di kawasan mereka.
Risiko terakhir adalah kekhawatiran mengenai
ketidakstabilan sosial yang mendalam.
Hal ini dinilai bersinggungan erat dengan pengangguran
dan menjadi keterkaitan terkuat terhadap risiko global yang ditemukan oleh
survei WEF.
Dengan demikian, berikut ini adalah daftar lima risiko
bisnis global tahun 2017 yang dihimpun laporan WEF:
1. Pengangguran atau kekurangan lapangan kerja
2. Gejolak harga energi
3. Krisis fiskal
4. Kegagalan pemerintahan nasional
5. Ketidakstabilan sosial yang mendalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar