Kemarin (18/11), perusahaan penyedia layanan dan teknologi komunikasi asal Swedia Ericsson menampilkan sebuah laporan
tentang kondisi teknologi mobile di dunia. Laporan tersebut
memperkirakan kenaikan jumlah langganan mobile yang cukup signifikan
pada tahun 2020, yakni mencapai 9,5 miliar jumlah langganan mobile.
Selama kuartal ketiga tahun 2014, jumlah langganan mobile global
mengalami penambahan sebanyak 110 juta. Penambahan tersebut membuat
jumlah langganan mobile di seluruh dunia mencapai 6,9 miliar hingga
kuartal ketiga tahun ini, naik 1,6 persen dari jumlah pada kuartal
sebelumnya. Indonesia sendiri masuk dalam tiga besar negara yang
memiliki jumlah peningkatan langganan mobile terbanyak, yakni 5 juta.
Negara ini masih kalah dari China dan India yang masing-masing menduduki
urutan pertama (18 juta) dan kedua (12 juta). Peningkatan jumlah langganan mobile yang signifikan di Asia ini kemungkinan besar disebabkan karena semakin banyaknya pengguna yang beralih dari feature phone ke smartphone. Imigrasi tersebut merupakan akibat dari semakin banyaknya smartphone dan perangkat murah di kawasan ini.
Penggunaan mobile data
Secara global, para pelanggan mobile ini menggunakan data hingga 3,2 EB (3,2 miliar GB) per bulan. Dalam hal trafik data ini, Asia Pasifik menjadi kawasan yang paling banyak menggunakan data yang hingga mencapai 1,3 EB (1,3 miliar GB) per bulan, hampir setengah dari konsumsi global.Lalu, untuk apa saja mobile data tersebut dihabiskan? Menurut laporan ini, 45 persen konsumsi mobile data digunakan untuk menonton video, 15 persen untuk media sosial, 10 persen untuk web browsing, 2 persen untuk audio, serta 28 persen sisanya untuk berbagai kegiatan lainnya seperti mendownload software dan lain sebagainya. Video memang menjadi konten yang populer sejauh ini, bahkan diperkirakan akan meningkat sebesar 55 persen pada tahun 2020. Peningkatan ini disebabkan karena konten video yang kini bisa diaplikasikan untuk berbagai hal seperti berita, iklan, media sosial, dan lain sebagainya. Selain itu, koneksi internet yang semakin bagus serta ketersediaan perangkat untuk mengakses video menjadi faktor yang menunjang peningkatan tersebut.
Melihat data di atas, tentunya startup dan entrepreneur tidak ingin melewatkan peluang yang besar dan terus bertumbuh di ranah mobile. Apalagi dengan penetrasi smartphone yang terus meningkat. Bahkan, pada tahun 2020 diperkirakan 90 persen penduduk dunia yang berumur di atas enam tahun akan memiliki mobile phone.
Ranah konten video juga menawarkan
peluang yang menjanjikan, mengingat pada tahun 2020 nanti diperkirakan
lebih dari setengah konsumsi mobile data dunia dihabiskan untuk video.
Ditambah lagi, layanan 5G sudah akan diperkenalkan pada tahun 2020. Di
Asia Pasifik sendiri, 40 persen pelanggan mobile diperkirakan sudah
menggunakan 4G.
Sumber : https://id.berita.yahoo.com/indonesia-menambah-5-juta-langganan-093339923.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar